LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
DASAR
ACARA
1
OLEH
:
NAMA :
MIATUL HASANAH
NIM : E1A011036
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2012
ACARA
1
REAKSI
KIMIA
A. PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
1. Tujuan : untuk mengetahui berbagai
reaksi kimia.
2. Hari,tanggal : Kamis, 3 Mei 2012.
3. Tempat
: Laboratorium Kimia
FKIP, UNiversitas Mataram.
B. LANDASAN
TEORI
Ilmu kimia mempelajari tentang peristiwa
kimia yang terjadi atau ditandai dengan berubahnya suatu zat menjadi zat lain.
Zat mula-mula disebut pereaksi dan yang terbentuk disebut hasil reaksi. Namun
keterangan tersebut belum cukup, karena tidak menggambarkan hubungan antara
jumlah pereaksi dan hasil reaksi. Untuk itu perlu diketahui unsure-unsur
pembentuknya serta perbandingannya secara kuantitatif. Bidang yang mempelajari
aspek perbandingannya secara kuantitatif dalam suatu reaksi kimia disebut
stoikiometri. Dengan kata lain, stoikiometri adalah perhitungan kimia yang
menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi
( Syukri, 1999: 23 ).
Kebanyakan reaksi kimiaberlangsung dalam
larutan. Larutan terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut. Salah satu factor
utama dalam pembentukan cair adalah sovasi, yaitu interaksi antara molekul
pelarut dengan zat terlarut. Banyak zat sebenarnya tak dapat larut dalam
pelarut tertentu. Bergantung pada kuantitas relative zat terlarut yang ada,
suatu larutan dapat diperikan secara kualitatif sebagai encer atau padat.
Kelarutan suatu zat yang melarut adalah suatu kualitas zat yang menghasilkan
suatu larutan jenuh dengan sejumlah pelarut tertentu. Suatu larutan tak jenuh
mengandung zat terlarut yang kurang disbanding dengan larutan jenuh yang
mengandung zat terlarut lebih dari normal ( Keenan, dkk.,1979:401 ).
Persamaan reakssi kimia biasanya hanya
disebut persamaan reaksi. Misalnya jika gas hydrogen terbakar di udara
mengandung oksigen membentuk air yang persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut ( Purwoko, 2006 )
H2 + O2 H2O
Tanda “ + ” “
berarti bereaksi dengan “ dan
tanda “ ” berarti ” menghasilkan ”.
jadi persaman tersebut dibaca “ molekul hydrogen jika bereaksi dengan oksigen
akan menghasilkan air “. Reaksi ini berlangsung dari kiri ke kananseperti yang
ditunjukkan anak panah.
C.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Tabung reaksi
Gelas ukur
Gelas kimia
Pipet tetes
Rak tabung reaksi
2. Bahan
Larutan HCl 0,05 M
Larutan CH3COOH 0,05 M
Larutan NaOH 0,05 M
Larutan K2CrO4 0,1
M
Larutan HCl 1 M
Larutan NaOH 1 M
Larutan Al2(SO4)3
0,1 M
Larutan NH4OH 1 M
Larutan ZnSO4 1 M
Larutan BaCl2 0,1 M
Larutan NaCl2 0,05 M
Larutan AgNO3 0,1 M
Larutan CuSO4 0,05 M
Larutan indicator fenolftalein (PP)
Aquades
D.
CARA KERJA
1. Ke dalam tabung a
dimasukkan 1 ml HCl 0,05 M ditambah sati tetes PP. diamati perubahannya.
2. Ke dalam tabung b
dimasukkan 1ml CH3COOH 0,05 M ditambah satu tetes larutan PP.
diamati perubahannya.
3. Ke dalam tabung c
dimasukkan 1ml NaOH 0,05 M ditambah satu tetes larutan indicator, diamati
perubahannya.
4.
Ke dalam tabung d dimasukkan 1ml larutan NaOH 0,05 M ditambah satu tetes
larutan indicator, diamati perubahannya.
5.
Larutan pada tabung a dicampur dengan larutan pada tabung c, dikocok dan
diamati perubahannya.
6.
Larutan pada tabung b dicampur dengan larutan pada tabung d, dkocok dan diamati
perubahannya.
7.
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml K2CrO4 0,1 M
ditambah 1ml larutan HCl, diamati perubahannya.
8
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml K2CrO4 0,1 M
ditambah 1ml larutan NaOH, diamati perubahannya.
9
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml Al2SO4 0,1 M
ditambah 1ml larutan NaOH, diamati perubahannya.
10.
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml Al2SO4 0,1 M
ditambah 1ml larutan NH4OH, diamati perubahannya
11.
Bandingkan hasil langkah 9 dan 10.
12.
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan ZnSO4 1 M ditambah tetesan
larutan NaOH, diamati perubahannya.
13.
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan ZnSO4 1 M ditambah tetesan
larutan NH4OH, diamati perubahannya dan bandingkan kedua hasil.
14.
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1ml NaCl 0,05 M ditambah 10 tetes larutan AgNO3
0,1 M, diamati perubahannya.
15.
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1m BaCl2 0,1 M ditambah larutan
HCl dan larutan K2CrO4, diamati perubahannya.
16.
Kedalam tabung reaksi dimasukkan larutan CuSO4 0,05 M ditambah sedikit
demi sedikit larutan NaOH 1 M, diamati perubahannya.
17.
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1m CuSO4 0,05 M ditambah larutan
NH4OH sampai berlebih, diamati perubahannya.
E.
HASIL PENGAMATAN
(Terlampir)
F.
ANALISIS DATA
1. Persamaan
reaksi
HCl + NaOH NaCl + H2O
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
K2CrO4 + 2HCl 2KCl + H2CrO4
K2CrO4 + 2NaOH 2KOH + Na2CrO4
Al2(SO4)3 + 6NaOH 2Al(OH)3 + 3Na2SO4
Al2(SO4)3 + 6NH4OH 2Al(OH)3 + 3(NH4)2SO4
ZnSO4 + 2NaOH Zn(OH)2 + Na2SO4
ZnSO4 + 2NH4OH Zn(OH)2 + (NH4)2SO4
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
BaCl2 +2HCl +
K2CrO4 2KCl +H2CrO4 +BaCl2
CuSO4 + 2NaOH Na2SO4 + Cu(OH)2
CuSO4 + 2NH4OH (NH4)2SO4 + Cu(OH)2
2. Perhitungan
_
G.
PEMBAHASAN
Pencampuran larutan HCl dengan larutan indicator fenoltalein jika
diamati tidak mengalami perubahan warna. Hal ini dikarenakan pada campuran
tersebut tidak terjadi reaksi. Meskipun dicampur dengan larutan indicator PP akan
tetapi pada campuran ini larutan indicator tidak tidak berfungsi. Fungsi
sebenarnya dari larutan indicator ini adalah sebagai penunjuk sifat suatu zat,
apakah zat tersebut bersifat asam ataupun basa. Hal ini juga terjadi pada
pencampuran antara CH3COOH dengan larutan indicator. Sama-sama
menunjukkan tidak ada reaksi kimia.
Pada percobaan pencampuran NaOH dengan larutan indicator menghasilkan
warna ungu. Hal ini karena NaOH merupakan basa, sehingga larutan indicator
menunjukkan sifat basa tersebut dengan berubahnya warna menjadi ungu setelah
pencampuran. NaOH ini bersifat basa kuat, karena sifat tersebut sehingga
menunjukkan warna ungu.
Larutan HCl yang telah dicampurkan dengan larutan indicator kemudian
dicampur dengan larutan NaOH yang sudah dicampur dengan larutan indicator juga
menghasilkan perubahan warna menjadi bening dari warna ungu. Hal ini
dikarenakan HCl yang bersifat asam kuat bertemu dengan NaOH yang bersifat basa
kuat sehingga sifatnya menjadi netral dan berwarna bening. Sebaliknya pada
campuran CH3COOH dengan NaOH warnanya tetap ungu, karena sifat CH3COOH
adalah asam lemah sehingga sifat NaOH dominan. Hal ini mengakibatkan warnanya
tetap ungu.
Pada campuran K2CrO4 dengan HCl
menghasilkan warna orange, hal ini menunjukkan adanya reaksi kimia karena
terjadi perubahan warna. Reaksi kimia yang trjadi bersifat asam. Sedangkan pada
campuran antara K2CrO4 dengan NaOH tidak mengalami perubahan warna.
Artinya sama warna seperti warna dasarnya yaitu kuning pada sebelum
pencampuran. Hal ini dekarenakan reaksi tersebut bersifat netral sehingga
warnanya tidak berubah.
Pada pencampuran Al2(SO4)3 dengan
beberapa tetes NaOH menghasilkan warna putih keruh. Hal ini menunjukkan adanya
pengendapan. Begitu juga pada pencampuran Al2(SO4)3 dengan NH4OH menghasilkan warna putih
keruh juga. Di sini larutan ditambahkan 5 tetes larutan NH4OH. Jika
dibandingkan dengan reaksi sebelumnya warna yang dihasilkan pada campuran ini
lebih keruh. Ini karena jumlah tetesan pertama sedikit dari pada yang kedua.
Hal ini juga terjadi pada pencampuran
ZnSO4 dengan NaOH dan antara ZnSO4 dengan NH4OH.
Alasannya karena pada pencampuran dengan NaOH sedikit tetesan dan banyak
tetesan pada larutan NH4OH. Inilah yang menyebabkan perbedaan warna
keruh diantara keduanya. Dan keruh ini menunjukkan adanya endapan.
Pada campuran NaCl dengan sepuluh tetes larutan AgNO3
menghasilkan warna keruh sehingga menghasilkan endapan. Hal ini berarti terjadi
reaksi antara kedua larutan tersebut. Sedangkan pencampuran antara BaCl2 dengan
K2CrO4 0,1 M menghasilkan perubahan warna menjadi orange.
Hal ini berarti terjadi reaksi kimia.
Pada campuran 1ml CuSO4 0,05 M dengan beberapa tetes larutan
NaOH menghasilkan warna biru karena
bersifat basa, yaitu basa kuat.
Sedangkan pada campuran 1 ml CuSO4
0,05 M dengan NH4OH juga menghasilkan warna biru akan tetapi lebih
muda warnanya dari pada percobaan sebelumnya. Ini tergolong sifat basa yaitu
basa lemah. Perubahan warna tersebut menunjukkan adanyay reakssi kimia.
H. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa
1. Reaksi
kimia terjadi antara dua atau lebih zat atau senyawa dengan menghasilkan dua
atau lebih senyawa baru.
2. Reaksi
kimia dapat ditunjukkan dengan beberapa cirri yaitu oerubahan warna, bentuk,
bau.
3. Ada
beberapa macam reaksi kimia yang terjadi yaitu reaksi penetralan, reaksi
reduksi oksidasi, reaksi pengendapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar