Pengunjung

Jumat, 08 Juni 2012


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
ACARA 1
REAKSI KIMIA




OLEH :
                             NAMA       :  MIATUL HASANAH
                             NIM            : E1A011036
                             PRODI        : PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012

ACARA 1
REAKSI KIMIA
A.    PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.      Tujuan                   : untuk mengetahui berbagai reaksi kimia.
2.      Hari,tanggal          : Kamis, 3 Mei 2012.
3.      Tempat                  : Laboratorium Kimia FKIP, UNiversitas Mataram.

B.     LANDASAN TEORI
               Ilmu kimia mempelajari tentang peristiwa kimia yang terjadi atau ditandai dengan berubahnya suatu zat menjadi zat lain. Zat mula-mula disebut pereaksi dan yang terbentuk disebut hasil reaksi. Namun keterangan tersebut belum cukup, karena tidak menggambarkan hubungan antara jumlah pereaksi dan hasil reaksi. Untuk itu perlu diketahui unsure-unsur pembentuknya serta perbandingannya secara kuantitatif. Bidang yang mempelajari aspek perbandingannya secara kuantitatif dalam suatu reaksi kimia disebut stoikiometri. Dengan kata lain, stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi
( Syukri, 1999: 23 ).
              Kebanyakan reaksi kimiaberlangsung dalam larutan. Larutan terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut. Salah satu factor utama dalam pembentukan cair adalah sovasi, yaitu interaksi antara molekul pelarut dengan zat terlarut. Banyak zat sebenarnya tak dapat larut dalam pelarut tertentu. Bergantung pada kuantitas relative zat terlarut yang ada, suatu larutan dapat diperikan secara kualitatif sebagai encer atau padat. Kelarutan suatu zat yang melarut adalah suatu kualitas zat yang menghasilkan suatu larutan jenuh dengan sejumlah pelarut tertentu. Suatu larutan tak jenuh mengandung zat terlarut yang kurang disbanding dengan larutan jenuh yang mengandung zat terlarut lebih dari normal ( Keenan, dkk.,1979:401 ).
              Persamaan reakssi kimia biasanya hanya disebut persamaan reaksi. Misalnya jika gas hydrogen terbakar di udara mengandung oksigen membentuk air yang persamaan reaksinya adalah sebagai berikut ( Purwoko, 2006 )
H2 + O2              H2O
Tanda “ + ”  berarti bereaksi dengan “ dan tanda “      ” berarti ” menghasilkan ”. jadi persaman tersebut dibaca “ molekul hydrogen jika bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan air “. Reaksi ini berlangsung dari kiri ke kananseperti yang ditunjukkan anak panah.

C.     ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
Tabung reaksi
Gelas ukur
Gelas kimia
Pipet tetes
Rak tabung reaksi
2.      Bahan
Larutan HCl 0,05 M
Larutan CH3COOH 0,05 M
Larutan NaOH 0,05 M
Larutan K2CrO4 0,1 M
Larutan HCl 1 M
Larutan NaOH 1 M
Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
Larutan NH4OH 1 M
Larutan ZnSO4 1 M
Larutan BaCl2 0,1 M
Larutan NaCl2 0,05 M
Larutan AgNO3 0,1 M
Larutan CuSO4 0,05 M
Larutan indicator fenolftalein (PP)
Aquades

D.    CARA KERJA
1. Ke dalam tabung a dimasukkan 1 ml HCl 0,05 M ditambah sati tetes PP. diamati      perubahannya.
2. Ke dalam tabung b dimasukkan 1ml CH3COOH 0,05 M ditambah satu tetes larutan PP. diamati perubahannya.
3. Ke dalam tabung c dimasukkan 1ml NaOH 0,05 M ditambah satu tetes larutan indicator, diamati perubahannya.
4. Ke dalam tabung d dimasukkan 1ml larutan NaOH 0,05 M ditambah satu tetes larutan indicator, diamati perubahannya.
5. Larutan pada tabung a dicampur dengan larutan pada tabung c, dikocok dan diamati perubahannya.
6. Larutan pada tabung b dicampur dengan larutan pada tabung d, dkocok dan diamati perubahannya.
7. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml K­2­CrO­4­ 0,1 M ditambah 1ml larutan HCl, diamati perubahannya.
8 Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml K­2­CrO­4­ 0,1 M ditambah 1ml larutan NaOH, diamati perubahannya.
9 Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml Al­2­SO­4­ 0,1 M ditambah 1ml larutan NaOH, diamati perubahannya.
10. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 1ml Al­2­SO­4­ 0,1 M ditambah 1ml larutan NH4­OH, diamati perubahannya
11. Bandingkan hasil langkah 9 dan 10.
12. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan ZnSO­4 ­1 M ditambah tetesan larutan NaOH, diamati perubahannya.
13. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan ZnSO­4 ­1 M ditambah tetesan larutan NH­4­OH, diamati perubahannya ­dan bandingkan kedua hasil.
14. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1ml NaCl 0,05 M ditambah 10 tetes larutan AgNO­­­3­ 0,1 M, diamati perubahannya.
15. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1m BaCl­2­ 0,1 M ditambah larutan HCl dan larutan K­2­CrO­4,­ diamati perubahannya.
16. Kedalam tabung reaksi dimasukkan larutan CuSO­4­ 0,05 M ditambah sedikit demi sedikit larutan NaOH 1 M, diamati perubahannya.
17. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1m CuSO­4­­ 0,05 M ditambah larutan NH­4­OH sampai berlebih, diamati perubahannya.

E.     HASIL PENGAMATAN
(Terlampir)

F.      ANALISIS DATA
1.      Persamaan reaksi
HCl           +          NaOH                   NaCl          +          H­2­O
      CH3COOH­­               +          NaOH                         CH3COONa   +          H2O
      K2CrO4    +          2HCl                           2KCl   +          H2CrO4
      K2CrO4    +          2NaOH                       2KOH +          Na2CrO4
      Al2(SO4)3            +          6NaOH                       2Al(OH)3        +          3Na2SO4
      Al2(SO4)3            +          6NH4OH                    2Al(OH)3        +          3(NH4)2SO4
      ZnSO4      +          2NaOH                       Zn(OH)2         +          Na2SO4
      ZnSO4      +          2NH4OH                    Zn(OH)2         +          (NH4)2SO4
      NaCl          +          AgNO3                       AgCl   +          NaNO3
      BaCl2        +2HCl             + K2CrO4                   2KCl   +H2CrO4        +BaCl2
      CuSO4      +          2NaOH                       Na2SO4          +          Cu(OH)2
      CuSO4      +          2NH4OH                    (NH4)2SO4    +          Cu(OH)2
2.      Perhitungan
­_
G.    PEMBAHASAN
               Pencampuran larutan HCl dengan larutan indicator fenoltalein jika diamati tidak mengalami perubahan warna. Hal ini dikarenakan pada campuran tersebut tidak terjadi reaksi. Meskipun dicampur dengan larutan indicator PP akan tetapi pada campuran ini larutan indicator tidak tidak berfungsi. Fungsi sebenarnya dari larutan indicator ini adalah sebagai penunjuk sifat suatu zat, apakah zat tersebut bersifat asam ataupun basa. Hal ini juga terjadi pada pencampuran antara CH­3­COOH dengan larutan indicator. Sama-sama menunjukkan tidak ada reaksi kimia.
               Pada percobaan pencampuran NaOH dengan larutan indicator menghasilkan warna ungu. Hal ini karena NaOH merupakan basa, sehingga larutan indicator menunjukkan sifat basa tersebut dengan berubahnya warna menjadi ungu setelah pencampuran. NaOH ini bersifat basa kuat, karena sifat tersebut sehingga menunjukkan warna ungu.
               Larutan HCl yang telah dicampurkan dengan larutan indicator kemudian dicampur dengan larutan NaOH yang sudah dicampur dengan larutan indicator juga menghasilkan perubahan warna menjadi bening dari warna ungu. Hal ini dikarenakan HCl yang bersifat asam kuat bertemu dengan NaOH yang bersifat basa kuat sehingga sifatnya menjadi netral dan berwarna bening. Sebaliknya pada campuran CH­3­COOH dengan NaOH warnanya tetap ungu, karena sifat CH­3­COOH adalah asam lemah sehingga sifat NaOH dominan. Hal ini mengakibatkan warnanya tetap ungu.
               Pada campuran K­2­­CrO4 dengan HCl menghasilkan warna orange, hal ini menunjukkan adanya reaksi kimia karena terjadi perubahan warna. Reaksi kimia yang trjadi bersifat asam. Sedangkan pada campuran antara K­2­­CrO4  dengan NaOH tidak mengalami perubahan warna. Artinya sama warna seperti warna dasarnya yaitu kuning pada sebelum pencampuran. Hal ini dekarenakan reaksi tersebut bersifat netral sehingga warnanya tidak berubah.
               Pada pencampuran Al2(SO4)3 dengan beberapa tetes NaOH menghasilkan warna putih keruh. Hal ini menunjukkan adanya pengendapan. Begitu juga pada pencampuran Al2(SO4)3 dengan  NH4OH menghasilkan warna putih keruh juga. Di sini larutan ditambahkan 5 tetes larutan NH4OH. Jika dibandingkan dengan reaksi sebelumnya warna yang dihasilkan pada campuran ini lebih keruh. Ini karena jumlah tetesan pertama sedikit dari pada yang kedua. Hal ini juga terjadi pada pencampuran  ZnSO4 dengan NaOH dan antara ZnSO4 dengan NH4OH. Alasannya karena pada pencampuran dengan NaOH sedikit tetesan dan banyak tetesan pada larutan NH4OH. Inilah yang menyebabkan perbedaan warna keruh diantara keduanya. Dan keruh ini menunjukkan adanya endapan.
               Pada campuran NaCl dengan sepuluh tetes larutan AgNO3 menghasilkan warna keruh sehingga menghasilkan endapan. Hal ini berarti terjadi reaksi antara kedua larutan tersebut. Sedangkan pencampuran antara BaCl2 dengan K2CrO4 0,1 M menghasilkan perubahan warna menjadi orange. Hal ini berarti terjadi reaksi kimia.
               Pada campuran 1ml CuSO 0,05 M dengan beberapa tetes larutan  NaOH menghasilkan warna biru karena bersifat basa, yaitu  basa kuat. Sedangkan pada campuran 1 ml  CuSO 0,05 M dengan NH4OH juga menghasilkan warna biru akan tetapi lebih muda warnanya dari pada percobaan sebelumnya. Ini tergolong sifat basa yaitu basa lemah. Perubahan warna tersebut menunjukkan adanyay reakssi kimia.

H.    KESIMPULAN
1.      Kesimpulan
          Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa
1.      Reaksi kimia terjadi antara dua atau lebih zat atau senyawa dengan menghasilkan dua atau lebih senyawa baru.
2.      Reaksi kimia dapat ditunjukkan dengan beberapa cirri yaitu oerubahan warna, bentuk, bau.
3.      Ada beberapa macam reaksi kimia yang terjadi yaitu reaksi penetralan, reaksi reduksi oksidasi, reaksi pengendapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar