Pengunjung

Senin, 14 Mei 2012

OTAK DAN BOLA LAMPU

sumber: www.google.com
       Otak manusia mempunyai sel-sel (neuron) dalam jumlah milyaran dan banyak sirkuit (jalu aliran listrik otak) yang lebih rumit dari kabel-kabel listrik dalam sebuah gardu listrik. Ciptaan Allah yang luar biasa ini tidak mudah untuk memelajarinya. Perlu daya logika tinggi, dan waktu bertahun-tahun untuk memahami ribuan reaksi kompleks yang melatarbelakangi setiap tingkah laku manusia. Bila kita berpikir mengenai hal ini maka kita harus tanamkan sikap jangan sembarangan memperlakukan otak anak, terlebiih otak anak yang sedang tumbuh. Perangsangan yang salah karena kurang memahami anatomi dan fungsi otak manusia berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru akan membuat kita atau para orang tua mudah terpengaruh bujukan, rayuan agar si anak diikutkan pada latihan-latihan yang tidak memahami otak secara benar karena memang bukan ahlinya. Seorang yang ahli dalam bidang kedokteran paham akan cara berpikir  filsafatis dalam mencari kebenaran berdasarkan metode ilmiah.
       Jangan mudah mengatakan “ ah anak ibu baik-baik saja”,”ah anak ibu sungguh luar biasa”  hal ini biasanya diucapkan oleh seorang yang memproklamirkan diri sebagai terapis atau ahli merangsang kecerdasan anak tanpa memriksa dan menilai terlebih dahulu dengan cara pemeriksaan saraf otak dan kecerdasan yang benar dan dikuasai oleh ahli saraf padahal wawasannya kurang. Demi menyenangkan ibu-ibu pelanggannya. Namun jangan juga mematahkan semangat dengan mengatakan “ ah anak ibu tidak pintar, bagaimanapun caranya hasilnya tetap saja”. Pelatuh dalam bidang saraf otak manusia dalam hal meningkatkan potensi kecerdasan mau tidak mau harus tahu apa itu saraf otak.
       Bagaimanapun memahami tingkah laku manusia tanpa memahami susunan saraf detail di dalam otak manusia, ibarat seorang menilai nyala lampu tanpa paham apa itu kabel-kabel yang membuat lampu nyala. Akibatnya dengan mudah si penilai mengatakan “ nyala lampu itu redup, buang saja bola lampu itu”. Dari sini sudah jelas bahwa belum tentu nyala suatu lampu redup karena bola lampu yang rusak, akan tetapi bisa karena tidak paham apa yang dimaksud kabel lampu sehongga hasilnya keputusan yang salah. Hal ini karena pengetahuan dan wawasan yang minim tentang lampu dan kabel penghubungnya.
       Manusia telah di bekali oleh Allah SWT., karunia akal pikiran yang tinggi, dalam istilah saraf High Brain Function atau fungsi luhur. Ssebagai makhluk yang mulia dengan fungsi luhur pada otaknya maka jelas manusia tidak pernah puas dalam mencapai suatu prestasi. Manusia selalu ingin yang terbaru dan terbaik. Namun manusia juga harus sadar karena dalam bagian fungsi luhur otak manusia terdapat fungsi kebijaksanaan atau  judegment, sehingga setiap keinginan yang akan dicapai seharusnya dipertimbangan apakah mampu dicapai atau tidak. Kebijaksanaan akan terwujud bila manusia sudah berusaha secara maksimal membuktikan bahwa apa yang digagas adalah berdasarkan pijakan teori yang kokoh. Jika dalam gagasan tersebut berhasil dipatahkan orang lain maka sebagai makhluk yang mempunyai nilai tinggi sesuai fungsi luhur yang allah karuniakankepadanya, bersedia menerima suatu kekalahan tersebut(Arman, 2010: 9-11).
Sumber: Yurisaldi, Arman.2010.Mengungkap Misteri Otak Tengah. Yogyakarta: Pustaka                                         Widyatama.