sumber: www.google.com |
Otak manusia mempunyai sel-sel (neuron)
dalam jumlah milyaran dan banyak sirkuit (jalu aliran listrik otak) yang lebih
rumit dari kabel-kabel listrik dalam sebuah gardu listrik. Ciptaan Allah yang
luar biasa ini tidak mudah untuk memelajarinya. Perlu daya logika tinggi, dan
waktu bertahun-tahun untuk memahami ribuan reaksi kompleks yang
melatarbelakangi setiap tingkah laku manusia. Bila kita berpikir mengenai hal
ini maka kita harus tanamkan sikap jangan sembarangan memperlakukan otak anak,
terlebiih otak anak yang sedang tumbuh. Perangsangan yang salah karena kurang
memahami anatomi dan fungsi otak manusia berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru akan membuat kita atau para orang tua mudah terpengaruh
bujukan, rayuan agar si anak diikutkan pada latihan-latihan yang tidak memahami
otak secara benar karena memang bukan ahlinya. Seorang yang ahli dalam bidang
kedokteran paham akan cara berpikir filsafatis dalam mencari kebenaran berdasarkan
metode ilmiah.
Jangan mudah mengatakan “ ah anak ibu
baik-baik saja”,”ah anak ibu sungguh luar biasa” hal ini biasanya diucapkan oleh seorang yang
memproklamirkan diri sebagai terapis atau ahli merangsang kecerdasan anak tanpa
memriksa dan menilai terlebih dahulu dengan cara pemeriksaan saraf otak dan
kecerdasan yang benar dan dikuasai oleh ahli saraf padahal wawasannya kurang. Demi
menyenangkan ibu-ibu pelanggannya. Namun jangan juga mematahkan semangat dengan
mengatakan “ ah anak ibu tidak pintar, bagaimanapun caranya hasilnya tetap saja”.
Pelatuh dalam bidang saraf otak manusia dalam hal meningkatkan potensi
kecerdasan mau tidak mau harus tahu apa itu saraf otak.
Bagaimanapun memahami tingkah laku
manusia tanpa memahami susunan saraf detail di dalam otak manusia, ibarat
seorang menilai nyala lampu tanpa paham apa itu kabel-kabel yang membuat lampu
nyala. Akibatnya dengan mudah si penilai mengatakan “ nyala lampu itu redup,
buang saja bola lampu itu”. Dari sini sudah jelas bahwa belum tentu nyala suatu
lampu redup karena bola lampu yang rusak, akan tetapi bisa karena tidak paham
apa yang dimaksud kabel lampu sehongga hasilnya keputusan yang salah. Hal ini
karena pengetahuan dan wawasan yang minim tentang lampu dan kabel
penghubungnya.
Manusia telah di bekali oleh Allah SWT.,
karunia akal pikiran yang tinggi, dalam istilah saraf High Brain Function atau
fungsi luhur. Ssebagai makhluk yang mulia dengan fungsi luhur pada otaknya maka
jelas manusia tidak pernah puas dalam mencapai suatu prestasi. Manusia selalu
ingin yang terbaru dan terbaik. Namun manusia juga harus sadar karena dalam
bagian fungsi luhur otak manusia terdapat fungsi kebijaksanaan atau judegment, sehingga setiap keinginan yang akan
dicapai seharusnya dipertimbangan apakah mampu dicapai atau tidak. Kebijaksanaan
akan terwujud bila manusia sudah berusaha secara maksimal membuktikan bahwa apa
yang digagas adalah berdasarkan pijakan teori yang kokoh. Jika dalam gagasan
tersebut berhasil dipatahkan orang lain maka sebagai makhluk yang mempunyai
nilai tinggi sesuai fungsi luhur yang allah karuniakankepadanya, bersedia
menerima suatu kekalahan tersebut(Arman, 2010: 9-11).
Sumber: Yurisaldi, Arman.2010.Mengungkap
Misteri Otak Tengah. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.